Banyak
orang mengartikannya makna cinta secara sempit dan dangkal, mereka menggunakan
perasaan "suka dan senang".sebagai acuan penilaian dari kualitas dan
masa depan suatu hubungan. Padahal kekuatan dan durasi perasaan suka dan senang
ini sangat lemah, sifatnya situasional dan temporer, rentan persoalan karena
tidak punya fondasi yang kuat cenderung emosi serta fantasi cinta lebih banyak
berperan.
Karena cinta bukanlah hanya perasaan, melainkan sebuah tindakan nyata yang
dapat memotivasi diri sendiri dan orang yang "dicintai" bertumbuh,
menjadi pribadi yang punya identitas sejati, dan menggenapi panggilan hidupnya,
cinta pun bukanlah romantisme perasaan belaka, kedewasaan seseorang sangat
berperan dalam menentukan seperti apa cinta yang ia berikan kepada orang lain.
Semakin dewasa seseorang, maka semakin dewasalah cinta-nya; sehingga
menghasilkan buah-buah cinta yang mendewasakan diri sendiri dan orang yang
dikasihinya. Dan karenanya, cinta tidak mungkin bersifat, menjajah, menindas,
membatasi, memanipulasi, mengekang orang yang dicintai. Sedangkan cinta yang
berakhir duka nestapa, apalagi tragedi, dapat disimpulkan terjadi karena
ketidakmatangan pribadi yang menganggap bahwa memiliki, meladeni, membayari,
menafkahi, adalah cinta dan bukti cinta itu sendiri. Padahal tidak tidak
demikian…..
Semoga apa yang kita lakukan selama ini telah memerdekakan & menumbuhkan diri kita dan orang yang kita cintaii …
Semoga apa yang kita lakukan selama ini telah memerdekakan & menumbuhkan diri kita dan orang yang kita cintaii …