Jumat, 15 Februari 2013

Ketika aib....



Bismillahir-Rahmaanir-Rahiim ..

Ketika mendengar sebuah berita "miring" tentang saudara kita,
apa reaksi kita pertama kali ,?
Kebanyakan dari kita dengan sadarnya akan menelan berita itu, bahkan ada juga yang dengan semangat meneruskannya kemana-mana.

Kita ceritakan aib saudara kita,
sambil berbisik,
"ssssstt..!! ini rahasia lho!".
Yang dibisiki akan meneruskan berita tersebut ke yang lainnya, juga sambil berpesan,
"ini rahasia lho!"

Kahlil Gibran dengan baik melukiskan hal ini dalam kalimatnya,

----- "Jika kau sampaikan rahasiamu pada angin, jangan salahkan angin bila ia kabarkan pada pepohonan." ------

Inilah yang sering terjadi. Saya memiliki seorang rekan muslimah yang terpuji akhlaknya. Ketika dia menikah saya menghadiri acaranya. Beberapa minggu kemudian, seorang sahabat mengatakan, "saya dengar dari si A tentang "malam pertamanya" si B.
" Saya kaget dan saya tanya, "darimana si A tahu?" Dengan enteng rekan saya menjawab, "ya dari si B sendiri! Bukankah mereka kawan akrab…"

Masya Allah ...!!
rupanya bukan saja "rahasia" orang lain yang kita umbar kemana-mana, bahkan "RAHASiA KAMAR" pun kita ceritakan pada sahabat kita,
yang sayangnya juga punya sahabat, dan sahabat itu juga punya sahabat.

Saya ngeri mendengar hadis Nabi :

"Barang siapa yang membongkar-bongkar aib saudaranya, Allah akan membongkar aibnya. Barangsiapa yang dibongkar aibnya oleh Allah, Allah akan mempermalukannya, bahkan di tengah keluarganya .."

~¤~
Fakhr al-Razi dalam tafsirnya menceritakan sebuah riwayat bahwa :

"" Para malaikat melihat di lauh al-mahfudz akan kitab catatan manusia. Mereka membaca amal saleh manusia. Ketika sampai pada bagian yang berkenaan dengan kejelekan manusia, tiba-tiba sebuah tirai jatuh menutupnya.
Malaikat berkata,
"Maha Suci Dia yang menampakkan yang indah dan menyembunyikan yang buruk."

Jangan bongkar aib saudara kita, supaya Allah tidak membongkar aib kita.

"Ya Allah .....
tutupilah aib dan segala kekurangan kami di mata penduduk bumi dan langit dengan rahmat dan kasih sayang-Mu, Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah"

 ////////////////////////////////////////////////////////////
 


Jika dia jodohku, belahan jiwaku,
Maka aku mohon Ya Rabb,
Sabarkanlah ia, mudahkan jalannya
Hingga satu saat kelak Engkau Persatukan kami dalam ikatan yang suci,Ikatan mitsaqon ghalizha,
PadaMu ,Ya Rabb yang Maha Bijaksana hamba meminta....Aamiin.

Kecantikan-Mu






Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh...

Bismillahirrahmanirrahim

Sayang sekali , kenapa banyak wanita Cantik yang Mengumbar Auratnya...??
Apa yang mereka Ingin Banggakan dari Kecantikannya..
Andai saja Mereka Menyadari
Bahwa Wajah Cantiknya itu Tak Abadi ,
Akan Menua dan Keriput...
Ingatlah, kita ini akan Mati dan yang Allah Lihat bukanlah Kecantikanmu,
Melainkan Hati dan Amal Perbuatanmu..

Duhai Saudariku
Satu Kecantikan yang di lihat dengan Penuh Syahwat,
Akan Menimbulkan Satu Dosa untukmu...
Apakah Kau tak pernah menyadari itu. . . ??
Dan Apakah kau Tak pernah Menghitung Dosa yang semakin Menumpuk..
Aku yakin Kau pasti tak pernah menghitungnya..
Sudah berapa banyak orang yang Memandangmu dengan Syahwatnya. . .
Mungkin, karena kau lebih Senang di Puja dan di Puji bak Bidadari yang Turun dari kayangan..

Apakah engkau Lupa Duhai Saudariku...
Kecantikan itu adalah Milik_Nya,
Suatu saat nanti akan di ambil_Nya kembali...
Dan engkau pun akan di pertanyakan untuk apa kecantikanmu di pergunakan...?!

Seandainya engkau menutup Auratmu dan Menjaga Kecantikanmu
Hanya untuk Orang yang Halal kelak,
Itu lebih Berarti dan Berharga untuk dirimu..

Namun Aku Heran,
Walaupun Kau sudah Menutupi Auratmu,
Mengapa masih saja Kau bangga dengan Kecantikanmu ??
Kau Pasang photo-photo yang Mengiurkan,
Berbusana Muslim tetapi tidak mengetahui Hakikat Malu kepada Allah...
Aku akui kau memang Bidadari Dunia,
Tapi kau belum tentu menjadi Bidadari Akhirat..

Jika Akhlaq dan Hatimu tidak Mencerminkan Kecantikanmu...
Dan Terkadang pun aku menjadi Heran di Buatmu,
Engkau begitu Cantik,
Tapi mengapa kau tidak mampu menjaga Lisanmu...?!
Apakah Kau tak pernah Menyadari,
Bahwa banyak Penghuni Neraka
Di sebabkan oleh Lisan yang tak Terjaga...

Duhai Saudariku....
Ketahuilah lebih dari setengah Penghuni neraka adalah Kaum Hawa. . . Mengapa ??
Karena Mereka tak Mampu menjaga Aurat dan Lisannya...
Aku Tahu, tak mudah menjadi pribadi yang Baik di mata Allah,
Tapi setidaknya engkau mau mencoba
Dan berusaha merubah apa yang buruk menjadi suatu kebaikan untukmu...
Aku Tahu, kau memang Lemah,
Tetapi kau tak pernah menyadari bahwa kau Lebih kuat dari apapun,
Seandainya di hatimu ada Secuil Keimanan dan Rasa Malu Kepada_Nya...

Duhai Saudariku....
Malu itu adalah Perhiasanmu,
Dan itu yang Membuatmu Cantik,
Bukan Parasmu dan Tubuhmu yang Elok...
Dan Pakaian Terindah Untukmu adalah Taqwa,
Bukan baju yang Glamour atau Seksi dan sebagainya...

Duhai Saudariku...
Belajarlah dari Alam,
Belajarlah dari Kehidupan..
Karna Tidak semuanya akan selalu Indah di pandang mata...
Karna Allah mampu merubahnya
Hanya dengan mengatakan : " Kun faa yaa Kun".

Belajarlah Ilmu agama untuk bekal Hidupmu di Dunia dan Akhirat..
Jadilah Wanita yang Sholehah untuk Pribadi dan Keluargamu...

Karna tiap Jiwa akan mempertanggung jawabkan amalannya masing-masing...

Jadilah Wanita yang
Seindah Bunga Akhir Zaman,
Secantik Permata Berlian,
Seanggun Bidadari Syurga...

InsyaAllah Saudariku semua Bisa Aamiin Allahumma Aamiin..

Menulis itu Media Katarsisku ....



Aku sangat suka.. sangat suka menulis..
Aku tak memerlukan waktu khusus untuk menulis ..
Tak perlu menyepi untuk mendapatkan ilham ........
Atau menunggu dengan harap cemas pujian dari orang lain agar tak jera menulis ......

Ketika aku ingin menulis,
Aku akan menulis tanpa henti...
Tanpa merasa lelah ...
Tanpa merasa lapar ...
Namun jika aku tidak mau menulis,
Maka itu artinya aku memang tidak mau menulis...

Kala kumenulis,
Aku alirkan pikiranku melalui ketukan keyboard..
Ke dalam layar dunia virtual aku berkontemplasi ....
Aku tumpahkan perasaanku ke dalamnya ....
Yang sebagiannya adalah jiwaku sendiri ....

Lalu ... aku menemukan duniaku yang indah ...
Duniaku yang lugu dan apa adanya ......
Duniaku yang sederhana .........
Yang aku tak perlu malu berada di dalamnya .....
Karena aku adalah kesederhanaan itu sendiri .....

Aku suka dengan cara Allah menciptakanku ...
alhamdulillah .......

Kamis, 14 Februari 2013

Ketika Cinta Berbalas



Saya masih ingat ada seorang sahabat yang menulis artikel dengan judul "Cinta tak terbalas". Ya, jika udah bicara tentang "CINTA", tidak akan pernah ada kata akhirnya, karena CINTA adalah anugerah yang indah sekaligus bikin gelisah.

Cinta tak/belum terbalas mungkin menyakitkan .. bikin penasaran … sekaligus berbunga angan-angan, "andaikan dia mau sama aku..", "apa dia tahu perasaanku ya ?". Mau tidak mau, kita dipaksa untuk mengakui dengan jujur…. , tiap hari pertanyaan serupa itu selalu muncul berganti-ganti.

Bila si dia menunjukkan respon ke arah "sana", hati kita langsung "kling-kling" bersinar cemerlang, serasa hanya kita yang diperhatikan .. "o, ternyata benar .. dia juga punya perasaan sama", "tuh, hanya aku yang dapat perhatian seperti itu…bla bla..bla ". Lagi, kalau si dia yang bikin kita kebat-kebit cuek dalam satu hari, hati tanpa dikomando bilang "tuh, aku mah ge-er aja… ", "ah, ternyata dia nggak suka ma aku". Lingkaran ini akan selalu berputar tak berkesudahan bila kita tidak bertanya langsung kepada si dia (karena takut resikonya ditolak).

Setuju sekali dengan pendapat sang ukthi, betapa naifnya hanya karena cinta pada satu orang, kita melupakan cinta dari orang-orang yang telah memberikan cinta sejatinya dari orang tua, saudara, sahabat, guru-guru, dll.

Nah, sekarang bagaimana kalau CINTA BERBALAS? Apakah memang seperti gambaran orang-orang yang patah hati karena cinta mereka bertepuk sebelah tangan? Cinta yang berbalas itu indah dan membahagiakan?

Cinta. Anugerah terindah itu pasti akan pernah mampir kepada manusia, makhluk ciptaan-Nya yang dilengkapi akal dan perasaan. Kita juga tidak pernah berencana untuk mencintai seseorang. Cinta itu datang tak terduga, mengalir begitu saja dan paling parah.. sukar untuk menghentikannya.! Di saat, virus merah jambu itu datang pada kita… dan bluss !! ternyata… CINTA ITU BERBALAS! Benar-benar indahkah? Membahagiakan kah?

Ternyata dari beberapa hasil survey, didapat kesimpulan "Cinta yang berbalas juga tidak selamanya sesuai harapan". ILMU, yang dilengkapi oleh kejujuran hati nurani yang dititipkan oleh SANG PEMILIK CINTA membuat kita gelisah : takut zina hati sekaligus menikmati gejolak perasaan yang bervariasi.

Hari-hari dipenuhi keraguan.. di saat kita gembira bertemu dengan "dia", di saat itu pula rasa "takut" hadir, di saat kita merindukannya, di saat itu pula kita merasa malu karena kita jarang mengingat pemiliknya, Ar-Rahman. Pergulatan batin akan jadi sangat melelahkan jika kita tidak berusaha untuk "mempertahankan" diri sekuatnya.

Okelah, bagi yang sudah punya kemampuan dan keinginan untuk menikah dalam restu orang tua, mereka punya solusi : SEGERA MENIKAH! Berbahagialah bagi sahabat-sahabat yang berada dalam atmosfir seperti ini.

Nah, bagi yang belum punya kemampuan? atau yang jatuh cinta pada yang nggak seakidah, atau yang belum direstui orang tua untuk segera menikah, atau lagi, yang jatuh cinta pada tunangan, suami atau isteri orang lain? Wah.. wah.. ini nih UJIAN BERAT!, bukan berarti Allah nggak sayang sama kita, memberi anugerah sekaligus cobaan, tapi justru kita adalah orang-orang yang terpilih untuk membuktikan kesungguhan cinta kepada-Nya. Lalu? Haruskah kita hanyut dan terlena dengan cinta yang sesaat ini?

Ayo sobat ! Cinta sesungguhnya terbingkai dalam mahligai pernikahan. Dalam bingkai itulah kita benar-benar berhak mengekspresikan seluruh perasaan cinta yang ada… untuk meraih cinta-Nya yang Agung. Lamar atau minta dilamar, hanya itu pilihan.

Jangan terjebak CINTA SEMU !! Jika nama "dia" hadir tanpa diundang, segera ganti dengan istighfar dan sibukkan diri dengan aktifitas yang membutuhkan konsentrasi. Berhati-hatilah dengan hati yang melambung tinggi karena akan sangat sakit bila terhempas.

Tulisan ini hanya sekedar wacana untuk sama-sama jadi renungan. Mudah-mudahan kita bisa menikmati CINTA yang dianugerahkan-Nya dengan rasa syukur yang dalam, membuat kita makin mencintai-Nya dalam setiap hembusan nafas, berusaha mempertahankan zikrullah agar tidak berganti dengan nama si "dia".