Terkadang kita butuh jauh untuk merasakan artinya dekat,
saling membatasi diri untuk lebih peka atas apa yang ada diantara kita, seperti
halnya sebuah kalimat yang tak bermakna jika tak ada spasi diantara dua kata.
Meski sang waktu telah merenggangkan ruang antara kita tapi bukan untuk
terberai, tetapi sedang memberi jarak untuk mengasah peka, sedang menata hati
agar mampu memahami makna hakiki sebuah rasa…
bahagia
bukanlah sesuatu yang dapat digenggam apalagi disimpan, karena kebahagiaan
adalah aroma dari udara hati di hari-hari yang kita lewati. Semakin kita
mengejar untuk meraihnya semakin pula kebahagiaan itu akan pergi menjauh.
Sudahkan kita mencoba menemukan kebahagiaan itu dalam hati kita dalam setiap
langkah dalam menjalani hidup ini, dalam sedih, gembira, dalam sunyi dan dalam
ramai, karena ternyata kebahagia ada dimana-mana ada di sekitar kita namun
terkadang kita tak pernah memperdulikannya. Bahkan mungkin kebahagiaan itu
terbang di sekeliling kita, namun kita terlalu acuh. Kebahagiaan itu seumpama
menangkap kupu-kupu, semakin kita terjang maka semakin ia akan menghindar,
semakin kita buru, semakin pula ia pergi dan menghilang. Tangkaplah kupu-kupu
itu di dalam hatimu, bayangkan betapa bahagianya kalau kita mengikuti kata
hati. Karena kata hati selalu berkata tentang kebenaran, kesabaran, kearifan.
Keteladanan dan syukur. Mendekatlah pada Allah, maka semua kekuatan untuk
menjalani masa-masa sulit akan terlewati dengan mudah. ….Insya Allah.