Jumat, 26 April 2013

MAWAR DIJAMBANGAN




Ketika cinta mngetuk hati
Tak kuasa aku berpaling
Di sini ku tuliz semua kisah indahku
Dalam sepi sendiri jemari mesra mencoret kata....

agar hilang segala duka yg merantai jiwa
dan mekarlah kembali
setangkai mawar dijambangan..
Mawar merahmu
mekar di sudut batinku
tak ku pinta segalanya darimu

yang ku pinta tulusnya hati
dengan cantuman iman dan taqwa
dengan cantuman kejujuran dan keikhlasan...

tiada janji dusta ku hamparkan
tiada janji derita ku bentangkan
kerana kau kasihku...

ku kejar pelangimu
biarpun meninggi
di situ ada puisi kita
terpatri dalam akadnya nanti.
Ijinkn ku tanam mawar mu d taman mimpi
Di lembah cinta yg d bingkai pelangi

Dan esok ketika kau terjaga
Ceritakn padaku tentang taman mu
Tentang dua hati yg lebur jadi satu
Tentang kerinduan yg trus menggelora
Tentang cinta yg Tanpa jeda
Tentang sejuta kupu2 kerinduan


Resah-Ku Malam Ini



tafakur yang terganggu
mengganti terkesima - lalu dan berhenti
bagai berputar roda-roda fikir ini
tetapi tiada janji atau pun rencana dibilang
tidak juga sampai bila ditunggu
adakah bernarkah ia...

apa jadahnya risau-risau ini merayau
bagai pejuang sulu
yang hilang arah dan penjuru
untuk membidik senjata
tetapi meneropong siapa
yang akhirnya jerkahan
suara berdesing keluar
dari laras-laras keliru
yang mengorbankan perjuangan
begitu lama sudah tertinggal
dalam lipatan sejarah

itu mereka
tapi ini kita
sejak dulu berdebat
dalam diam mahupun dalam rumpun rasa
berdua atau dalam lingkungan ahli kita
dalam suara yang lebih dari satu
ada juga waktunya semangat memuncak
tetapi laksananya bukan hanya di kaki perbukitan
tetapi dari lurah pun tidak menjadi...

tapi dalam kita ini
adanya aku
yang sering mengharap dan menggarap
agar esok jalan kita lebih mudah
agar esok mimpi kita
bukan mimpi lagi

namun kesudahannya hanya belenggu rasa
yang tidak berantai
tetapi semakin mengurangkan yakin
malah paling sedih terasa
bagai dipijak
dengan harap yang sengaja diberikan

apa...percumaka­h itu?
kerna senang bangat untuk
aku ditinggalkan begitu
dalam lelah cerita tentang
kaya dan bahagia.....

RUANG SENDU



Lelah meraja dipalung jiwa..
Rontakan hati dimimbar lara..
Bersit angan tersenda dibalik celoteh sang murka..
Huyung limbungku tercabik pusaran rasa..

Lolongan memekak diruang sendu..
Hibakan masa pada sangkur rindu..
Terjalin mesra antara duka nan sayu..
Dan hanya kumandang sendu lirih terdengar menghamba waktumu..
ku bentang jarak dan waktu
aku membuat lukisan rindu serupa gunung batu
kukuh, tegak ke langit biru.
debur ombak, jalan lenggang memanjang

awan putih dan ratusan itik rapi berbaris
tersimpan di sudut dinding berwarna tipis.

selanjutnya aku mulai menerka nerka
rindumu serupa semburat pagi dan senja
cahaya berpendar menyinari semesta
daun daun hijau dan bunga tumbuh beraneka
padi menguning dan laut biru sempurna
dan kau simpan itu dibalik jendela.

di gerakan oleh roda hasrat yang di putar bersama
matahari dan rembulan memantulkan cahaya
lukisan itu akan bertemu di ruang rindu yang sederhana.
di situ ia akan tersimpan abadi.selamanya­..