Rabu, 20 November 2013

SAYA bersyukur......



Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Sahabat2 ku fillah.

Ada serangkaian tulisan yg memiliki keindahan makna yang mengajarkan untuk berjiwa besar dalam menyikapi segala sesuatu, dan smg kita bisa menerapkannya.

Saya BERSYUKUR;
1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain.
2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton
TV, karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.
3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan
4. Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu artinya saya bekerja dan digaji tinggi
5. Untuk sampah dan kotoran bekas jamuan yang harus saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman
6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan
7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras
8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat
9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya,karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup
10. Untuk dst...
Subhaanallaah……

Semoga ada manfaatnya bagi kita yg tak luput dari problematika kehidupan sehari-hari dlm rahmah dan bimbingan Allah Ta'aalaa'. Aamiin

By. Cak Nur

Banyak Beristighfar Pertanda Iman Bersemayam Dalam Diri



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Sahabat2 ku fillah.
Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya:
“ Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan, dan Dia memperkenankan (do`a) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras “. ( As-Syuuraa : 25 – 26 )

Sahabat2ku yang dirahmati Allah
SEMAIKANLAH IMAN KE TAMAN QALBU DAN SIRAMI DENGAN EMBUN KETAQWAAN INSYA ALLAH AKAN TUMBUH KESHALIHAN DAN KETA’ATAN YANG AKAN MENGHASILKAN BUAH KEDAMAIAN, KENYAMANAN, KETENTRAMAN SERTA KEBAHAGIAAN YG HAQIQI

Sahabat2ku rahimakumullah
Jadikanlah 10 nasihat dibawah ini sebagai “penyejuk hati”, semoga kita menjadi seorang mukmin yang senantiasa ridha dengan Ketentuan Allah Subhanahu wa Ta’aalaa

1-Yakinkan hati bhw Allah Subhanahu wa Ta’aalaa mengampuni dosa dan kesalahan siapa sajayang memohon kemaafan dari-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’aalaa akan menerima taubat orang yg bertaubat.
Allah Subhanahu wa Ta’aalaa bersedia menerima siapa yang mau kembali kepada-Nya.

2- Berilah kasih sayang kepada orang yang lemah, tunaikanlah hajat kepada mereka yang berhajat dan rawatlah mereka.
Jangan memendam kemarahan tetapi berilah kemaafan.

3-Pandanglah Allah Subhanahu wa Ta’aalaa dengan pandangan positif dan ingatlah …Allah Subhanahu wa Ta’aalaa senantiasa mendampingi kita setiap saat. Ingatlah… Malaikat senantiasa memohon keampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’aalaa untuk kita.
Surga Ilahi senantiasa menunggu kedatangan kita.

4- Hapuslah tetesan airmata dengan pandangan positif kepada Allah Subhanahu wa Ta’aalaa, Dan sirnakanlah segala kekecewaan dengan menghitung segala nikmat Allah Subhanahu wa Ta’aalaa yang telah Allah berikan kepada kita.

5-Jangan kita berpandangan ” Dunia telah menyempurnakan hajat seseorang”, tidak ada menusia yang mendapat segala hajatnya dibumi ini dan tidak pernah ditimpa kesusahan.

6- Jadilah seperti pohon Tamar yang mencapai puncak segala ketinggian, tidak menyakiti orang lain, walaupun kita melemparkan batu kepadanya tetapi dia akan membalas kita dengan buah tamar yang manis dan nikmat utk kita.

7- Pernahkah anda mendengar, kesedihan akan mengembalikan segala yang telah hilang, kekecewaan akan memperbetulkan kesalahan lalu,?
Jika demikian kenapa kita harus bersedih dan kecewa ?

8- Jangan terlalu mengambil berat dugaan dan fitnah, tetapi pandanglah ketenteraman dan kedamaian serta keafi’atan.

9- Padamkan api hasad dengki dalam jiwa kita, siramilah hati kita dengan kemaafan kepada semua mereka yang telah menyakiti kita.

10- Mandi dari segala kekotoran, berwudu’, memakai wangi-wangian, bersuci dan berdisiplin adalah penawar ke arah kemulian bg setiap hati yang kotor dan hati resah gelisah.

Semoga ungkapan2 indah di atas dpt membantu menyejukkan hati kita utk bisa menjadi hamba2 Allah yg dicintai-Nya, dan Rasul-Nya serta manusia sekalian bahkan makhluk lainnya sebagaimana sabda Nabi Shallaahu 'alaihi wa Sallam yg artinya " Sayangilah olehmu orang yg ada di bumi, niscaya makhluk yg ada di langit akan menyayangimu juga ". (Al-Hadits )

Mudah2an Rahmat dan kurnia Allah senantiasa tercurah kpd kita dalam ridha dan maghfirah-Nya. Aamiin....

      By. Cak  J.O

Hati Raja Dalam DIRI



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Sahabat2 ku fillah.
Bismillaahir rahmaanir rahiim.
Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :
" Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu'min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta`atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu`, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”. ( Al-Ahzab : 35 )

Sahabat2ku yang dirahmati Allah
APABILA KITA MENCINTAI ALLAH, HAKIKATNYA KITA AKAN MEMILIKI SEGALA-GALANYA....INILAH CINTA YANG TIDAK AKAN TERPISAH OLEH RUANG, JARAK, MASA, HARTA DAN KEMATIAN.....

HATI.
" Carilah HATI kita sewaktu membaca al-Quran. Jika kita tidak temui, carilah HATI kita ketika mengerjakan shalat. Jika kita tidak temui, carilah HATI kita ketika duduk bertafakkur mengingati mati. Jika tidak ditemukan juga, berdoalah kepada Allah, minta HATI yang baru".

HATI merupakan raja dalam diri. Jika baik hati itu maka baik juga seluruh jasad itu.
Rasullulah shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda yg artinya :
" Di dalam diri manusia ada segumpal daging, jika baik daging itu maka baik lah manusia tersebut. Jika sebaliknya, jika jahat daging itu, maka jahat pulalah orang tersebut. Daging itu ialah qalbu / hati ".( Al-Hadits )

Iman di hati ialah kunci utama ke arah perubahan sikap. Ia secara automatis akan mengubah manusia secara bertahap-tahap. segala perubahan yang dilakukan mesti berkaitan dengan problema hati. Apabila masalah hati ditangani dengan iman, ia memberi satu kekuatan luar biasa dalam diri manusia yang biasa. Keyakinan dan keimanan pada Allah merupakan sumber kekuatan untuk melakukan perubahan karena ia menangkal semua halangan dan rintangan serta godaan yang mengganggu usaha ke arah perubahan yg haqiqi.

Berhati-hati menjaga hati. Hati yang sakit perlu dirawat dengan segera. Hati umpama badan kita, apabila badan kita sakit contohnya demam kita berjumpa dokter untuk meminta perawatan. Bila badan tidak sehat kita akan merasa tidak berselera dan tidak bersemangat. Begitu juga hati kita, bila ia sakit hati kita perlu dirawat, bila hati sakit kita akan merasa resah dan gelisah. Jiwa tidak tenang dan tenteram di sebabkan hati kita sakit.

Sahabat2ku......
Seumpama penyakit yang lahir ada virus atau bakterinya, begitu juga penyakit hati. Virus penyakit hati ialah DOSA. Virus ini menyerang tidak secara mendadak ia merusakkan hati secara perlahan-lahan dan berperingkat. Kejahatan bukan satu kebetulan, tetapi ia kebiasan yang terbentuk perlahan-lahan, tahap demi tahap.

Semoga uraian singkat dan sederhana ini dpt menyadarkan kita betapa pentingnya kita menjaga dan merawat HATI supaya tdk terkena penyakit. Dengan demikian insya Allah kedamaian dan kenyamanan serta kebahagiaan yg haqiqi akan dapat kita raih dlm rahmah dan ridha Allah Ta'aalaa. Aamiin.

CIRI - CIRI KEMUNAFIQAN ..Pembawa Sengsara



( Kemunafiqan Pembawa Kesengsaraan )

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Sahabat2 ku fillah.
Bismillaahir rahmaanir rahiim.
Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :
" Sesungguhnya orang-orang MUNAFIQ itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Siapa saja yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.” ( An-Nisaa’ : 142 – 143 )

Sahabat2ku yang dirahmati Allah

30 Ciri orang MUNAFIQ Menurut Islam

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap mendengar kata "MUNAFIQ" diucapkan orang. Dan bila itu terjadi, biasanya perhatian kita langsung akan terpusat pada sosok yang disebut-sebut MUNAFIQ tadi. Bahkan tidak jarang kita sendiripun tergoda untuk ikut menambahkan komentar (ghibah) mengenai sosok sial yang disebut MUNAFIQ ini. Lalu, sejauh mana sebetulnya pengetahuan kita tentang Munafik? Berikut adalah ciri-ciri orang MUNAFIQ menurut Islam.

1. Dusta
Hadith Rasulullah yang diriwayatkan Imam Ahmad Musnad dengan sanad Jayid: "Celaka baginya, celaka baginya, celaka baginya. Yaitu seseorang yang berdusta agar orang-orang tertawa." Di dalam kitab Shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim), Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: "Tanda orang munafik ada tiga, salah satunya adalah jika berbicara dia dusta."

2. Khianat
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: "Dan apabila berjanji, dia berkhianat." Barangsiapa memberikan janji kepada seseorang, atau kepada isterinya, anaknya, sahabatnya, atau kepada seseorang dengan mudah kemudian dia mengkhianati janji tersebut tanpa ada sebab uzur syar'i maka telah melekat pada dirinya salah satu tanda kemunafiqan.

3. Fujur
Dalam Pertikaian Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: "Dan apabila bertengkar (bertikai), dia melampau batas."

4. Ingkar Janji
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: "Tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya (diberi amanat) dia berkhianat." (HR. Bukhari Muslim)

5. Malas Beribadah
Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa : "Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas." (An-Nisa': 142) . Jika orang munafik pergi ke masjid atau surau, dia menyeret kakinya seakan-akan terbelenggu rantai. Oleh kerana itu, ketika sampai di dalam masjid atau surau dia memilih duduk di shaf yang paling akhir. Dia tidak mengetahui apa yang dibaca imam dalam sholat, apalagi untuk menyimak dan menghayatinya.

6. Riya
Di hadapan manusia dia sholat dengan khusyuk tetapi ketika seorang diri, dia mempercepat sholatnya. apabila bersama orang lain dalam suatu majlis, dia tampak zuhud dan berakhlak baik, demikian juga pembicaraannya. Namun, jika dia seorang diri, dia akan melanggar hal-hal yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’aalaa.

7. Sedikit Berzikir
Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa : "Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah Subhanahu wa Ta’aalaa kecuali sedikit sekali." (An-Nisa': 142) .

8. Mempercepat Sholat
Mereka (orang-orang munafik) adalah orang yang mempercepatkan sholat tanpa ada rasa khusyuk sedikit pun. Tidak ada ketenangan dalam mengerjakannya, dan hanya sedikit mengingat Allah Subhanahu wa Ta’aalaa di dalamnya. Fikiran dan hatinya tidak menyatu. Dia tidak menghadirkan keagungan dan kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’aalaa dalam sholatnya. Hadith Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: "Itulah sholat orang munafik, ... lalu mempercepat empat rakaat (shalatnya)"

9. Mencela Orang-Orang Yang Taat Dan Saleh
Mereka memperolok orang-orang yang taat dengan ungkapan yang mengandung cemohan dan celaan. Oleh kerananya, dalam setiap majlis pertemuan sering kali kita temui orang munafik yang hanya memperbincangkan sepak terjang orang-orang soleh dan orang-orang yang konsisten terhadap Al-Quran dan As-Sunnah. Baginya seakan-akan tidak ada yang lebih penting dan menarik selain memperolok-olok orang-orang yang taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’aalaa

10. Mengolok-Olok Al-Quran, As-Sunnah, Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
Termasuk dalam kategori Istihzaa' (berolok-olok) adalah memperolok-olok hal-hal yang disunnahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan amalan-amalan lainnya. Orang yang suka memperolok-olok dengan sengaja hal-hal seperti itu, jatuh Kafir. Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa: "Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. " (At-Taubah: 65-66)

11. Bersumpah Palsu
Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa: "Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai." (Al-Munafiqun: 2 & Al-Mujadilah: 16). Jika seseorang menanyakan kepada orang munafik tentang sesuatu, dia langsung bersumpah. Apa yang diucapkan orang munafik semata-mata untuk menutupi kedustaannya. Dia selalu mengumpat dan memfitnah orang lain. Maka jika seseorang itu menegurnya, dia segera mengelak dengan sumpahnya: "Demi Allah, sebenarnya kamu adalah orang yang paling aku sukai. Demi Allah, sesungguhnya kamu adalah sahabatku."

12. Enggan Berinfaq
Orang-orang munafik memang selalu menghindari hal-hal yang menuntut pengorbanan, baik berupa harta maupun jiwa. Apabila menjumpai mereka berinfak, bersedekah, dan mendermakan hartanya, mereka lakukan kerana riya' dan sum'ah. Mereka enggan bersedekah, kerana pada hakikatnya, mereka tidak menghendaki pengorbanan harta, apalagi jiwa.

13. Tidak Menghiraukan Nasib Sesama Kaum Muslimin
Mereka selalu menciptakan kelemahan-kelemahan dalam barisan muslimin. Inilah yang disebut At Takhdzil, yiaitu sikap meremehkan, menakut-nakuti, dan membiarkan kaum muslimin. Orang munafik percaya bahawa orang-orang kafir lebih kuat daripada kaum muslimin.

14. Suka Menyebarkan Khabar Dusta
Orang munafik senang memperbesar peristiwa atau kejadian. Jika ada orang yang tergelincir lisannya secara tidak sengaja, maka datanglah si munafik dan memperbesarkannya dalam majelis-majelis pertemuan. "Apa kalian tidak mendengar apa yang telah dikatakan si fulan itu?" Lalu, dia pun menirukan kesalahan tersebut. Padahal, dia sendiri mengetahui bahawa orang itu mempunyai banyak kebaikan dan keutamaan, akan tetapi si munafik itu tidak bersedia mengungkapkannya kepada masyarakat.

15. Mengingkari Taqdir
Orang munafik selalu membantah dan tidak ridha dpada takdir Allah Subhanahu wa Ta’aalaa. Oleh kerananya, apabila ditimpa musibah, dia mengatakan: "Bagaimana ini. Seandainya saya berbuat begini, niscaya akan menjadi begini." Dia pun selalu mengeluh kepada sesama manusia. Sungguh, dia telah mengkufuri dan mengingkari Qadha dan Takdir.

16. Mencaci Maki Kehormatan Orang-Orang Soleh
Apabila orang munafik membelakangi orang-orang soleh, dia akan mencaci maki, menjelek-jelekkan, mengumpat, dan menjatuhkan kehormatan mereka di majlis-majlis pertemuan. Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa:"Mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan." (Al-Ahzab: 19)

17. Sering Meninggalkan Shalat Berjamaah
Apabila seseorang itu segar, kuat, mempunyai waktu luang, dan tidak memiliki uzur say'i, namun tidak mahu mendatangi masjid/surau ketika mendengar panggilan azan, maka saksikanlah dia sebagai orang munafik.

18. Membuat Kerusakan Di Muka Bumi Dengan Dalih Mengadakan Perbaikan
Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa: "Dan apabila dikatakan kepada mereka: janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: 'Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan kebaikan.' Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar." (Al-Baqarah: 11-12).

19. Tidak Sesuai Antara Zahir Dengan Bathin
Secara Zahir mereka membenarkan bahawa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam adalah Rasul Allah, tetapi di dalam hati mereka, Allah telah mendustakan kesaksian mereka. Sesungguhnya, kesaksian yang tampak benar secara Zahir itulah yang menyebabkan Mereka masuk ke dalam Neraka. Penampilan zahirnya bagus dan mempesona, tetapi di dalam batinnya terselubung niat busuk dan menghancurkan. Di luar dia menampakkan kekhusyukan, sedangkan di dalam hatinya ia main-main.

20. Takut Terhadap Kejadian Apa Saja
Orang-orang munafik selalu diliputi rasa takut. Jiwanya selalu tidak tenang, keinginannya hanya selalu mendambakan kehidupan yang tenang dan damai tanpa disibukkan oleh persoalan-persoalan hidup apapun. Dia selalu berharap: "Tinggalkan dan biarkanlah kami dengan keadaan kami ini, semoga Allah memberikan nikmat ini kepada kami. Kami tidak ingin keadaan kami berubah." Padahal, keadaan tidaklah selalu apalagi menjadi lebih baik.

21. Beruzur Dengan Dalih Dusta
Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa: "Di antara mereka ada orang yang berkata: 'Berilah saya izin (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah.' Ketahuilah bahawa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Neraka Jahanam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir." (At-Taubah: 49)

22. Menyuruh Kemungkaran Dan Mencegah Kema’rufan
Mereka (orang munafik) menginginkan agar perbuatan keji tersiar di kalangan orang-orang beriman. Mereka menggembar-gemborkan tentang kemerdekaan wanita, persamaan hak, penanggalan hijab/jilbab. Mereka juga berusaha memasyarakatkan nyanyian dan konser, menyebarkan majalah-majalah porno (semi-porno) dan narkoba.

23. Bakhil
Orang-orang munafik sangat bakhil dalam masalah-masalah kebajikan. Mereka menggenggam tangan mereka dan tidak mau bersedekah atau menginfakkan sebahagian harta mereka untuk kebaikan, padahal mereka orang yang mampu dan berkecukupan.

24. Lupa Kepada Allah Subhanahu wa Ta’aalaa
Segala sesuatu selalu mereka ingat, kecuali Allah Subhanahu wa Ta’aalaa. Oleh sebab itu, mereka senantiasa ingat kepada keluarganya, anak-anaknya, lagu-lagu, berbagai keinginan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan duniawi. Dalam fikiran dan batin mereka tidak pernah terlintas untuk mengingat (berdzikir) Allah Subhanahu wa Ta’aalaa, kecuali sebagai tipu daya kepada sewsama manusia semata.

25. Mendustakan Janji Allah SWT Dan Rasul-Nya
Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa: "Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata: 'Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami selain tipu daya."(Al-Ahzab: 12).

26. Lebih Memperhatikan Zahir, Mengabaikan Bathin
Orang munafik lebih mementingkan zahir dengan mengabaikan yang batin, tidak menegakkan sholat, tidak merasa diawasi Allah Subhanahu wa Ta’aalaa, dan tidak mengenal zikir. Pada zahirnya, pakaian mereka demikian bagus menarik, tetapi batin mereka kosong, rusak dan lain sebaginya.

27. Sombong Dalam Berbicara
Orang-orang munafik selalu sombong dan angkuh dalam berbicara. Mereka banyak omong dan suka memfasih-fasihkan ucapan. Setiap kali berbicara, mereka akan selalu mengawalinya dengan ungkapan menakjubkan yang meyakinkan agar tampak seperti orang hebat, mulia, berwawasan luas, mengerti, berakal, dan berpendidikan. Padahal, pada hakikatnya dia tidak memiliki kemampuan apapun. Sama sekali tidak memiliki ilmu, bahkan bodoh.

28. Tidak Memahami Ad Din
Di antara "keistimewaan" orang-orang munafik adalah: mereka sama sekali tidak memahami masalah-masalah agama. Dia tahu bagaimana mengenderai mobil dan mengerti perihal mesinnya. Dia juga mengetahui hal-hal remeh dan pengetahuan-pengetahuan yang tidak pernah memberi manfaat kepadanya meski juga tidak mendatangkan mudharat baginya. Akan tetapi, apabila menghadapi dialog (tanya-jawab tentang persoalan-persoalan Ad Din (Islam)), dia sama sekali tidak dapat menjawab.

29. Bersembunyi Dari Manusia Dan Menentang Allah Dengan Perbuatan Dosa
Orang munafik menganggap ringan perkara-perkara yang melawan hukum Allah Subhanahu wa Ta’aalaa, menentang-Nya dengan melakukan berbagai kemungkaran dan kemaksiatan secara sembunyi-sembunyi. Akan tetapi, ketika dia berada di tengah-tengah manusia dia menunjukkan kebalikannya; berpura-pura taat.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa: "Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan. "(An-Nisa': 108)

30. Senang Melihat Orang Lain Susah, Susah Bila Melihat Orang lain Senang
Orang munafik apabila mendengar berita bahawa seorang ulama yang soleh tertimpa suatu musibah, dia pun menyebarluaskan berita duka itu kepada masyarakat sambil menampakkan kesedihannya dan berkata: "Hanya Allahlah tempat memohon pertolongan. Kami telah mendengar bahawa si fulan telah tertimpa musibah begini dan begitu. Semoga Allah memberi kesabaran kepada kami dan beliau."Padahal, di dalam hatinya dia merasa senang dan terhibur karena musibah itu.

Semoga tulisan ini bermanfa'at bagi kita semua dalam mengintrospeksi diri kita masing-masing, dan bermohon kepada Allah agar kita terhindar dari sifat MUNAFIQ dan kezaliman orang2 Munafiq dalam rahmah dan ridha Allah Ta'aalaa. Aamiin..
By. Oesman Oemar  

Sabtu, 01 Juni 2013

KEUTAMAAN PENCARI ILMU




Dari Abud Darda` radhiyallahu 'anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَطْلُبُ فِيْهِ عِلْمًا، سَلَكَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ، وَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ، وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الأَرْضِ، وَالْحِيْتَانُ فِي جَوْفِ الْمَاءِ، وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ، وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ، وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنَارًا وَلاَ دِرْهَمًا، إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

"Barangsiapa menempuh suatu jalan yang padanya dia mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan dia menempuh jalan dari jalan-jalan (menuju) jannah,

dan sesungguhnya para malaikat benar-benar akan meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu, dan sesungguhnya seorang penuntut ilmu akan dimintakan ampun untuknya oleh makhluk-makhluk Allah yang di langit dan yang di bumi, sampai ikan yang ada di tengah lautan pun memintakan ampun untuknya.

Dan sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu atas seorang yang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas seluruh bintang, dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi,

dan para Nabi tidaklah mewariskan dinar ataupun dirham, akan tetapi mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambilnya maka sungguh dia telah mengambil bagian yang sangat banyak."
(HR. Abu Dawud no.3641, At-Tirmidziy no.2683)