( Kemunafiqan Pembawa Kesengsaraan )
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Sahabat2 ku fillah.
Bismillaahir rahmaanir rahiim.
Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :
" Sesungguhnya orang-orang MUNAFIQ itu menipu Allah, dan Allah akan
membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri
dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan
tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan
ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan
ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang
kafir). Siapa saja yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan
mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.” ( An-Nisaa’ : 142 – 143 )
Sahabat2ku yang dirahmati Allah
30 Ciri orang MUNAFIQ Menurut Islam
Di dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap mendengar kata "MUNAFIQ"
diucapkan orang. Dan bila itu terjadi, biasanya perhatian kita langsung akan
terpusat pada sosok yang disebut-sebut MUNAFIQ tadi. Bahkan tidak jarang kita
sendiripun tergoda untuk ikut menambahkan komentar (ghibah) mengenai sosok sial
yang disebut MUNAFIQ ini. Lalu, sejauh mana sebetulnya pengetahuan kita tentang
Munafik? Berikut adalah ciri-ciri orang MUNAFIQ menurut Islam.
1. Dusta
Hadith Rasulullah yang diriwayatkan Imam Ahmad Musnad dengan sanad Jayid:
"Celaka baginya, celaka baginya, celaka baginya. Yaitu seseorang yang
berdusta agar orang-orang tertawa." Di dalam kitab Shahihain (Shahih
Bukhari dan Muslim), Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
"Tanda orang munafik ada tiga, salah satunya adalah jika berbicara dia
dusta."
2. Khianat
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: "Dan apabila berjanji, dia
berkhianat." Barangsiapa memberikan janji kepada seseorang, atau kepada
isterinya, anaknya, sahabatnya, atau kepada seseorang dengan mudah kemudian dia
mengkhianati janji tersebut tanpa ada sebab uzur syar'i maka telah melekat pada
dirinya salah satu tanda kemunafiqan.
3. Fujur
Dalam Pertikaian Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: "Dan
apabila bertengkar (bertikai), dia melampau batas."
4. Ingkar Janji
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: "Tanda orang munafik ada
tiga: jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya
(diberi amanat) dia berkhianat." (HR. Bukhari Muslim)
5. Malas Beribadah
Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa : "Dan apabila mereka berdiri untuk
sholat, mereka berdiri dengan malas." (An-Nisa': 142) . Jika orang munafik
pergi ke masjid atau surau, dia menyeret kakinya seakan-akan terbelenggu
rantai. Oleh kerana itu, ketika sampai di dalam masjid atau surau dia memilih
duduk di shaf yang paling akhir. Dia tidak mengetahui apa yang dibaca imam
dalam sholat, apalagi untuk menyimak dan menghayatinya.
6. Riya
Di hadapan manusia dia sholat dengan khusyuk tetapi ketika seorang diri, dia
mempercepat sholatnya. apabila bersama orang lain dalam suatu majlis, dia
tampak zuhud dan berakhlak baik, demikian juga pembicaraannya. Namun, jika dia
seorang diri, dia akan melanggar hal-hal yang diharamkan oleh Allah Subhanahu
wa Ta’aalaa.
7. Sedikit Berzikir
Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa : "Dan apabila mereka berdiri untuk
sholat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan sholat) di
hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah Subhanahu wa Ta’aalaa
kecuali sedikit sekali." (An-Nisa': 142) .
8. Mempercepat Sholat
Mereka (orang-orang munafik) adalah orang yang mempercepatkan sholat tanpa ada
rasa khusyuk sedikit pun. Tidak ada ketenangan dalam mengerjakannya, dan hanya
sedikit mengingat Allah Subhanahu wa Ta’aalaa di dalamnya. Fikiran dan hatinya
tidak menyatu. Dia tidak menghadirkan keagungan dan kebesaran Allah Subhanahu
wa Ta’aalaa dalam sholatnya. Hadith Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam:
"Itulah sholat orang munafik, ... lalu mempercepat empat rakaat (shalatnya)"
9. Mencela Orang-Orang Yang Taat Dan Saleh
Mereka memperolok orang-orang yang taat dengan ungkapan yang mengandung cemohan
dan celaan. Oleh kerananya, dalam setiap majlis pertemuan sering kali kita
temui orang munafik yang hanya memperbincangkan sepak terjang orang-orang soleh
dan orang-orang yang konsisten terhadap Al-Quran dan As-Sunnah. Baginya
seakan-akan tidak ada yang lebih penting dan menarik selain memperolok-olok
orang-orang yang taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’aalaa
10. Mengolok-Olok Al-Quran, As-Sunnah, Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam
Termasuk dalam kategori Istihzaa' (berolok-olok) adalah memperolok-olok hal-hal
yang disunnahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan amalan-amalan
lainnya. Orang yang suka memperolok-olok dengan sengaja hal-hal seperti itu,
jatuh Kafir. Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa: "Dan jika kamu tanyakan
kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan
manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja."
Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu
berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.
Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan
mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu
berbuat dosa. " (At-Taubah: 65-66)
11. Bersumpah Palsu
Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa: "Mereka menjadikan sumpah-sumpah
mereka sebagai perisai." (Al-Munafiqun: 2 & Al-Mujadilah: 16). Jika seseorang
menanyakan kepada orang munafik tentang sesuatu, dia langsung bersumpah. Apa
yang diucapkan orang munafik semata-mata untuk menutupi kedustaannya. Dia
selalu mengumpat dan memfitnah orang lain. Maka jika seseorang itu menegurnya,
dia segera mengelak dengan sumpahnya: "Demi Allah, sebenarnya kamu adalah
orang yang paling aku sukai. Demi Allah, sesungguhnya kamu adalah
sahabatku."
12. Enggan Berinfaq
Orang-orang munafik memang selalu menghindari hal-hal yang menuntut pengorbanan,
baik berupa harta maupun jiwa. Apabila menjumpai mereka berinfak, bersedekah,
dan mendermakan hartanya, mereka lakukan kerana riya' dan sum'ah. Mereka enggan
bersedekah, kerana pada hakikatnya, mereka tidak menghendaki pengorbanan harta,
apalagi jiwa.
13. Tidak Menghiraukan Nasib Sesama Kaum Muslimin
Mereka selalu menciptakan kelemahan-kelemahan dalam barisan muslimin. Inilah
yang disebut At Takhdzil, yiaitu sikap meremehkan, menakut-nakuti, dan
membiarkan kaum muslimin. Orang munafik percaya bahawa orang-orang kafir lebih
kuat daripada kaum muslimin.
14. Suka Menyebarkan Khabar Dusta
Orang munafik senang memperbesar peristiwa atau kejadian. Jika ada orang yang
tergelincir lisannya secara tidak sengaja, maka datanglah si munafik dan
memperbesarkannya dalam majelis-majelis pertemuan. "Apa kalian tidak
mendengar apa yang telah dikatakan si fulan itu?" Lalu, dia pun menirukan
kesalahan tersebut. Padahal, dia sendiri mengetahui bahawa orang itu mempunyai
banyak kebaikan dan keutamaan, akan tetapi si munafik itu tidak bersedia
mengungkapkannya kepada masyarakat.
15. Mengingkari Taqdir
Orang munafik selalu membantah dan tidak ridha dpada takdir Allah Subhanahu wa
Ta’aalaa. Oleh kerananya, apabila ditimpa musibah, dia mengatakan:
"Bagaimana ini. Seandainya saya berbuat begini, niscaya akan menjadi
begini." Dia pun selalu mengeluh kepada sesama manusia. Sungguh, dia telah
mengkufuri dan mengingkari Qadha dan Takdir.
16. Mencaci Maki Kehormatan Orang-Orang Soleh
Apabila orang munafik membelakangi orang-orang soleh, dia akan mencaci maki,
menjelek-jelekkan, mengumpat, dan menjatuhkan kehormatan mereka di
majlis-majlis pertemuan. Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa:"Mereka
mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan."
(Al-Ahzab: 19)
17. Sering Meninggalkan Shalat Berjamaah
Apabila seseorang itu segar, kuat, mempunyai waktu luang, dan tidak memiliki
uzur say'i, namun tidak mahu mendatangi masjid/surau ketika mendengar panggilan
azan, maka saksikanlah dia sebagai orang munafik.
18. Membuat Kerusakan Di Muka Bumi Dengan Dalih Mengadakan Perbaikan
Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa: "Dan apabila dikatakan kepada mereka:
janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: 'Sesungguhnya
kami orang-orang yang mengadakan kebaikan.' Ingatlah, sesungguhnya mereka
itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar."
(Al-Baqarah: 11-12).
19. Tidak Sesuai Antara Zahir Dengan Bathin
Secara Zahir mereka membenarkan bahawa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam adalah Rasul Allah, tetapi di dalam hati mereka, Allah telah mendustakan
kesaksian mereka. Sesungguhnya, kesaksian yang tampak benar secara Zahir itulah
yang menyebabkan Mereka masuk ke dalam Neraka. Penampilan zahirnya bagus dan
mempesona, tetapi di dalam batinnya terselubung niat busuk dan menghancurkan.
Di luar dia menampakkan kekhusyukan, sedangkan di dalam hatinya ia main-main.
20. Takut Terhadap Kejadian Apa Saja
Orang-orang munafik selalu diliputi rasa takut. Jiwanya selalu tidak tenang, keinginannya
hanya selalu mendambakan kehidupan yang tenang dan damai tanpa disibukkan oleh
persoalan-persoalan hidup apapun. Dia selalu berharap: "Tinggalkan dan
biarkanlah kami dengan keadaan kami ini, semoga Allah memberikan nikmat ini
kepada kami. Kami tidak ingin keadaan kami berubah." Padahal, keadaan
tidaklah selalu apalagi menjadi lebih baik.
21. Beruzur Dengan Dalih Dusta
Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa: "Di antara mereka ada orang yang
berkata: 'Berilah saya izin (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu
menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah.' Ketahuilah bahawa mereka telah
terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Neraka Jahanam itu benar-benar
meliputi orang-orang yang kafir." (At-Taubah: 49)
22. Menyuruh Kemungkaran Dan Mencegah Kema’rufan
Mereka (orang munafik) menginginkan agar perbuatan keji tersiar di kalangan
orang-orang beriman. Mereka menggembar-gemborkan tentang kemerdekaan wanita,
persamaan hak, penanggalan hijab/jilbab. Mereka juga berusaha memasyarakatkan
nyanyian dan konser, menyebarkan majalah-majalah porno (semi-porno) dan
narkoba.
23. Bakhil
Orang-orang munafik sangat bakhil dalam masalah-masalah kebajikan. Mereka
menggenggam tangan mereka dan tidak mau bersedekah atau menginfakkan sebahagian
harta mereka untuk kebaikan, padahal mereka orang yang mampu dan berkecukupan.
24. Lupa Kepada Allah Subhanahu wa Ta’aalaa
Segala sesuatu selalu mereka ingat, kecuali Allah Subhanahu wa Ta’aalaa. Oleh
sebab itu, mereka senantiasa ingat kepada keluarganya, anak-anaknya, lagu-lagu,
berbagai keinginan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan duniawi. Dalam
fikiran dan batin mereka tidak pernah terlintas untuk mengingat (berdzikir)
Allah Subhanahu wa Ta’aalaa, kecuali sebagai tipu daya kepada sewsama manusia
semata.
25. Mendustakan Janji Allah SWT Dan Rasul-Nya
Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa: "Dan (ingatlah) ketika orang-orang
munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata: 'Allah dan
Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami selain tipu daya."(Al-Ahzab: 12).
26. Lebih Memperhatikan Zahir, Mengabaikan Bathin
Orang munafik lebih mementingkan zahir dengan mengabaikan yang batin, tidak
menegakkan sholat, tidak merasa diawasi Allah Subhanahu wa Ta’aalaa, dan tidak
mengenal zikir. Pada zahirnya, pakaian mereka demikian bagus menarik, tetapi
batin mereka kosong, rusak dan lain sebaginya.
27. Sombong Dalam Berbicara
Orang-orang munafik selalu sombong dan angkuh dalam berbicara. Mereka banyak
omong dan suka memfasih-fasihkan ucapan. Setiap kali berbicara, mereka akan
selalu mengawalinya dengan ungkapan menakjubkan yang meyakinkan agar tampak
seperti orang hebat, mulia, berwawasan luas, mengerti, berakal, dan
berpendidikan. Padahal, pada hakikatnya dia tidak memiliki kemampuan apapun.
Sama sekali tidak memiliki ilmu, bahkan bodoh.
28. Tidak Memahami Ad Din
Di antara "keistimewaan" orang-orang munafik adalah: mereka sama
sekali tidak memahami masalah-masalah agama. Dia tahu bagaimana mengenderai
mobil dan mengerti perihal mesinnya. Dia juga mengetahui hal-hal remeh dan
pengetahuan-pengetahuan yang tidak pernah memberi manfaat kepadanya meski juga
tidak mendatangkan mudharat baginya. Akan tetapi, apabila menghadapi dialog
(tanya-jawab tentang persoalan-persoalan Ad Din (Islam)), dia sama sekali tidak
dapat menjawab.
29. Bersembunyi Dari Manusia Dan Menentang Allah Dengan Perbuatan Dosa
Orang munafik menganggap ringan perkara-perkara yang melawan hukum Allah
Subhanahu wa Ta’aalaa, menentang-Nya dengan melakukan berbagai kemungkaran dan
kemaksiatan secara sembunyi-sembunyi. Akan tetapi, ketika dia berada di
tengah-tengah manusia dia menunjukkan kebalikannya; berpura-pura taat.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’aalaa: "Mereka bersembunyi dari manusia,
tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka,
ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak
redlai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka
kerjakan. "(An-Nisa': 108)
30. Senang Melihat Orang Lain Susah, Susah Bila Melihat Orang lain Senang
Orang munafik apabila mendengar berita bahawa seorang ulama yang soleh tertimpa
suatu musibah, dia pun menyebarluaskan berita duka itu kepada masyarakat sambil
menampakkan kesedihannya dan berkata: "Hanya Allahlah tempat memohon
pertolongan. Kami telah mendengar bahawa si fulan telah tertimpa musibah begini
dan begitu. Semoga Allah memberi kesabaran kepada kami dan
beliau."Padahal, di dalam hatinya dia merasa senang dan terhibur karena
musibah itu.
Semoga tulisan ini bermanfa'at bagi kita semua dalam mengintrospeksi diri kita
masing-masing, dan bermohon kepada Allah agar kita terhindar dari sifat MUNAFIQ
dan kezaliman orang2 Munafiq dalam rahmah dan ridha Allah Ta'aalaa. Aamiin..
By. Oesman Oemar