Jumat, 15 Februari 2013

Kecantikan-Mu






Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh...

Bismillahirrahmanirrahim

Sayang sekali , kenapa banyak wanita Cantik yang Mengumbar Auratnya...??
Apa yang mereka Ingin Banggakan dari Kecantikannya..
Andai saja Mereka Menyadari
Bahwa Wajah Cantiknya itu Tak Abadi ,
Akan Menua dan Keriput...
Ingatlah, kita ini akan Mati dan yang Allah Lihat bukanlah Kecantikanmu,
Melainkan Hati dan Amal Perbuatanmu..

Duhai Saudariku
Satu Kecantikan yang di lihat dengan Penuh Syahwat,
Akan Menimbulkan Satu Dosa untukmu...
Apakah Kau tak pernah menyadari itu. . . ??
Dan Apakah kau Tak pernah Menghitung Dosa yang semakin Menumpuk..
Aku yakin Kau pasti tak pernah menghitungnya..
Sudah berapa banyak orang yang Memandangmu dengan Syahwatnya. . .
Mungkin, karena kau lebih Senang di Puja dan di Puji bak Bidadari yang Turun dari kayangan..

Apakah engkau Lupa Duhai Saudariku...
Kecantikan itu adalah Milik_Nya,
Suatu saat nanti akan di ambil_Nya kembali...
Dan engkau pun akan di pertanyakan untuk apa kecantikanmu di pergunakan...?!

Seandainya engkau menutup Auratmu dan Menjaga Kecantikanmu
Hanya untuk Orang yang Halal kelak,
Itu lebih Berarti dan Berharga untuk dirimu..

Namun Aku Heran,
Walaupun Kau sudah Menutupi Auratmu,
Mengapa masih saja Kau bangga dengan Kecantikanmu ??
Kau Pasang photo-photo yang Mengiurkan,
Berbusana Muslim tetapi tidak mengetahui Hakikat Malu kepada Allah...
Aku akui kau memang Bidadari Dunia,
Tapi kau belum tentu menjadi Bidadari Akhirat..

Jika Akhlaq dan Hatimu tidak Mencerminkan Kecantikanmu...
Dan Terkadang pun aku menjadi Heran di Buatmu,
Engkau begitu Cantik,
Tapi mengapa kau tidak mampu menjaga Lisanmu...?!
Apakah Kau tak pernah Menyadari,
Bahwa banyak Penghuni Neraka
Di sebabkan oleh Lisan yang tak Terjaga...

Duhai Saudariku....
Ketahuilah lebih dari setengah Penghuni neraka adalah Kaum Hawa. . . Mengapa ??
Karena Mereka tak Mampu menjaga Aurat dan Lisannya...
Aku Tahu, tak mudah menjadi pribadi yang Baik di mata Allah,
Tapi setidaknya engkau mau mencoba
Dan berusaha merubah apa yang buruk menjadi suatu kebaikan untukmu...
Aku Tahu, kau memang Lemah,
Tetapi kau tak pernah menyadari bahwa kau Lebih kuat dari apapun,
Seandainya di hatimu ada Secuil Keimanan dan Rasa Malu Kepada_Nya...

Duhai Saudariku....
Malu itu adalah Perhiasanmu,
Dan itu yang Membuatmu Cantik,
Bukan Parasmu dan Tubuhmu yang Elok...
Dan Pakaian Terindah Untukmu adalah Taqwa,
Bukan baju yang Glamour atau Seksi dan sebagainya...

Duhai Saudariku...
Belajarlah dari Alam,
Belajarlah dari Kehidupan..
Karna Tidak semuanya akan selalu Indah di pandang mata...
Karna Allah mampu merubahnya
Hanya dengan mengatakan : " Kun faa yaa Kun".

Belajarlah Ilmu agama untuk bekal Hidupmu di Dunia dan Akhirat..
Jadilah Wanita yang Sholehah untuk Pribadi dan Keluargamu...

Karna tiap Jiwa akan mempertanggung jawabkan amalannya masing-masing...

Jadilah Wanita yang
Seindah Bunga Akhir Zaman,
Secantik Permata Berlian,
Seanggun Bidadari Syurga...

InsyaAllah Saudariku semua Bisa Aamiin Allahumma Aamiin..

Menulis itu Media Katarsisku ....



Aku sangat suka.. sangat suka menulis..
Aku tak memerlukan waktu khusus untuk menulis ..
Tak perlu menyepi untuk mendapatkan ilham ........
Atau menunggu dengan harap cemas pujian dari orang lain agar tak jera menulis ......

Ketika aku ingin menulis,
Aku akan menulis tanpa henti...
Tanpa merasa lelah ...
Tanpa merasa lapar ...
Namun jika aku tidak mau menulis,
Maka itu artinya aku memang tidak mau menulis...

Kala kumenulis,
Aku alirkan pikiranku melalui ketukan keyboard..
Ke dalam layar dunia virtual aku berkontemplasi ....
Aku tumpahkan perasaanku ke dalamnya ....
Yang sebagiannya adalah jiwaku sendiri ....

Lalu ... aku menemukan duniaku yang indah ...
Duniaku yang lugu dan apa adanya ......
Duniaku yang sederhana .........
Yang aku tak perlu malu berada di dalamnya .....
Karena aku adalah kesederhanaan itu sendiri .....

Aku suka dengan cara Allah menciptakanku ...
alhamdulillah .......

Kamis, 14 Februari 2013

Ketika Cinta Berbalas



Saya masih ingat ada seorang sahabat yang menulis artikel dengan judul "Cinta tak terbalas". Ya, jika udah bicara tentang "CINTA", tidak akan pernah ada kata akhirnya, karena CINTA adalah anugerah yang indah sekaligus bikin gelisah.

Cinta tak/belum terbalas mungkin menyakitkan .. bikin penasaran … sekaligus berbunga angan-angan, "andaikan dia mau sama aku..", "apa dia tahu perasaanku ya ?". Mau tidak mau, kita dipaksa untuk mengakui dengan jujur…. , tiap hari pertanyaan serupa itu selalu muncul berganti-ganti.

Bila si dia menunjukkan respon ke arah "sana", hati kita langsung "kling-kling" bersinar cemerlang, serasa hanya kita yang diperhatikan .. "o, ternyata benar .. dia juga punya perasaan sama", "tuh, hanya aku yang dapat perhatian seperti itu…bla bla..bla ". Lagi, kalau si dia yang bikin kita kebat-kebit cuek dalam satu hari, hati tanpa dikomando bilang "tuh, aku mah ge-er aja… ", "ah, ternyata dia nggak suka ma aku". Lingkaran ini akan selalu berputar tak berkesudahan bila kita tidak bertanya langsung kepada si dia (karena takut resikonya ditolak).

Setuju sekali dengan pendapat sang ukthi, betapa naifnya hanya karena cinta pada satu orang, kita melupakan cinta dari orang-orang yang telah memberikan cinta sejatinya dari orang tua, saudara, sahabat, guru-guru, dll.

Nah, sekarang bagaimana kalau CINTA BERBALAS? Apakah memang seperti gambaran orang-orang yang patah hati karena cinta mereka bertepuk sebelah tangan? Cinta yang berbalas itu indah dan membahagiakan?

Cinta. Anugerah terindah itu pasti akan pernah mampir kepada manusia, makhluk ciptaan-Nya yang dilengkapi akal dan perasaan. Kita juga tidak pernah berencana untuk mencintai seseorang. Cinta itu datang tak terduga, mengalir begitu saja dan paling parah.. sukar untuk menghentikannya.! Di saat, virus merah jambu itu datang pada kita… dan bluss !! ternyata… CINTA ITU BERBALAS! Benar-benar indahkah? Membahagiakan kah?

Ternyata dari beberapa hasil survey, didapat kesimpulan "Cinta yang berbalas juga tidak selamanya sesuai harapan". ILMU, yang dilengkapi oleh kejujuran hati nurani yang dititipkan oleh SANG PEMILIK CINTA membuat kita gelisah : takut zina hati sekaligus menikmati gejolak perasaan yang bervariasi.

Hari-hari dipenuhi keraguan.. di saat kita gembira bertemu dengan "dia", di saat itu pula rasa "takut" hadir, di saat kita merindukannya, di saat itu pula kita merasa malu karena kita jarang mengingat pemiliknya, Ar-Rahman. Pergulatan batin akan jadi sangat melelahkan jika kita tidak berusaha untuk "mempertahankan" diri sekuatnya.

Okelah, bagi yang sudah punya kemampuan dan keinginan untuk menikah dalam restu orang tua, mereka punya solusi : SEGERA MENIKAH! Berbahagialah bagi sahabat-sahabat yang berada dalam atmosfir seperti ini.

Nah, bagi yang belum punya kemampuan? atau yang jatuh cinta pada yang nggak seakidah, atau yang belum direstui orang tua untuk segera menikah, atau lagi, yang jatuh cinta pada tunangan, suami atau isteri orang lain? Wah.. wah.. ini nih UJIAN BERAT!, bukan berarti Allah nggak sayang sama kita, memberi anugerah sekaligus cobaan, tapi justru kita adalah orang-orang yang terpilih untuk membuktikan kesungguhan cinta kepada-Nya. Lalu? Haruskah kita hanyut dan terlena dengan cinta yang sesaat ini?

Ayo sobat ! Cinta sesungguhnya terbingkai dalam mahligai pernikahan. Dalam bingkai itulah kita benar-benar berhak mengekspresikan seluruh perasaan cinta yang ada… untuk meraih cinta-Nya yang Agung. Lamar atau minta dilamar, hanya itu pilihan.

Jangan terjebak CINTA SEMU !! Jika nama "dia" hadir tanpa diundang, segera ganti dengan istighfar dan sibukkan diri dengan aktifitas yang membutuhkan konsentrasi. Berhati-hatilah dengan hati yang melambung tinggi karena akan sangat sakit bila terhempas.

Tulisan ini hanya sekedar wacana untuk sama-sama jadi renungan. Mudah-mudahan kita bisa menikmati CINTA yang dianugerahkan-Nya dengan rasa syukur yang dalam, membuat kita makin mencintai-Nya dalam setiap hembusan nafas, berusaha mempertahankan zikrullah agar tidak berganti dengan nama si "dia".

Dongeng Menjelang Malam


Sejak semula, keluarga dari si gadis tidak menyetujui hubungannya dengan sang pemuda. Mereka mengajukan alasan mengenai latarbelakang keluarga, bahwa jika si gadis memaksa terus bersama dengan sang pemuda, dia akan menderita seumur hidupnya..... Karena tekanan dari keluarganya, si gadis jadi sering bertengkar dengan pacarnya.Gadis itu benar2 mencintainya, dan dia terus-menerus bertanya, "Seberapa besar kamu mencintaiku?" Sang pemuda tdk begitupandai berbicara, dia selalu membuat si gadis marah. Dan komentar-komentar dari orangtuanya membuatnya bertambah kesal. Sang pemuda selalu menjadi sasaran pelampiasan kemarahannya. Dan sang pemuda selalu membiarkannya melampiaskan kemarahannya kepadanya....


Setelah beberapa saat, sang pemuda lulus dari perguruan tinggi. Ia bermaksud meneruskan kuliahnya ke luar negeri, tapi sebelum diapergi, dia melamar gadisnya, "Saya tidak tahu bagaimana mengucapkan kata2 manis, tapi saya tahu bahwa saya mencintaimu. Jika kamu setuju, saya ingin menjagamu seumur hidupmu. Mengenai keluargamu,saya akan berusaha keras untuk meyakinkan mereka agar menyetujui hubungan kita. Maukah kamu menikah denganku?" Si gadis setuju, dan keluarganya setelah melihat usaha dari sang pemuda, akhirnya merestui hubungan mereka.


Sebelum pemuda itu berangkat, mereka bertunangan terlebih dahulu. Si gadis tetap tinggal di kampung halaman dan bekerja, sementara sang pemuda meneruskan kuliahnya di LN.....Mereka melanjutkan hubungan mereka melalui surat dan telepon. Kadang-kadang timbul kesulitan, tapi mereka tidak menyerah terhadap keadaan. Suatu hari, dalam perjalanan ke tempat perhentian bis sepulang dari kerja, si gadis tertabrak mobil hingga tak sadarkandiri. Ketika siuman, dia melihat kedua orangtuanya dan menyadari betapa beruntungnya dia dapat selamat. Melihat air mata orangtuanya,dia berusaha untuk menghibur mereka. Tetapi dia menemukan... bahwadia tidak dapat berbicara sama sekali. Dia bisu.....

Menurut dokterkecelakaan tersebut telah mencederai otaknya, dan itu menyebabkannya bisu seumur hidupnya. Mendengar orangtuanya membujuknya, tapi tidak dapat menjawab sepatah kata pun, gadis tersebut pingsan...Sepanjang hari hanya dapat menangis dan membisu...Ketika akhirnya dia boleh pulang dari RS, dia mendapati rumahnya masih seperti sediakala. Hanya jika telepon berdering, dia menjadi pilu. Dering telepon telah menjadi mimpi terburuknya. Dia tidak dapat memberitakan kabar buruk tersebut kepada pacarnya dan menjadi bebannya. Dia menulis sepucuk surat untuknya, memberitahukan bahwa dia tdk mau lagi menunggunya.

Hubungan antara mereka sudah putus, bahkan dia mengembalikan cincin pertunangan mereka. Mendapat surat dan telepon dari si pemuda, dia hanya bisa menitikkan air mata... Ayahnya tidak tahan melihat penderitaannya, dan memutuskan untuk pindah. Berharap bahwa dia dapat melupakan segalanya dan menjadi lebih bahagia...Pindah ke tempat baru, si gadis mulai belajar bahasa isyarat. Dia berusaha melupakan sang pemuda... Suatu hari sahabatnya memberitahukan bahwa pemuda itu telah kembali dan mencarin ya kemana-mana. Dia meminta sahabatnya untuk tidak memberitahukan dimana dia berada dan menyuruh pemuda tsb. untuk melupakannya....

Lebih dari setahun, tidak terdengar lagi kabar pemuda itu sampai akhirnya sahabat si gadis menyampaikan bahwa sang pemuda akan menikah dan menyerahkan surat undangan. Dia membuka surat undangan itu dengan hati pedih, dan menemukan namanya tercantum dlm undangan. Sebelum dia sempat bertanya kepada sahabatnya, tiba-tiba sang pemuda muncul di hadapannya.Dengan bahasa isyarat yang kaku, ia menyampaikanbahwa.... Aku telah menghabiskan waktu lebih dari setahun untukmempelajari bahasa isyarat, agar dapat memberitahukan kepadamu bahwaaku belum melupakan janji kita, berikan aku kesempatan, biarkan aku menjadi suaramu


Share from : Dita Pradasari....

Tasbih Cinta



Jemari tangan sehalus sutra,,
Meraba dunia dalam aksara,,
Kasat mana ingin memakna,,
Lewat sebuah tasbih cinta,,
Impian dan harapan nyata,,
Merubah jiwa menjadi darah,,

Kini aku mencoba,,
Mengaku rasa yang tak pernah ada,,
“Kurasa Cinta menyapa”
Aku faham benar adanya,,

Cinta tanpa bersampul dosa,,
Seperti apa bentuknya,,,???
Seperti apa warnanya,,???
Butir demi butir terlempar,,
Syair demi syair tersiar,,

Harus kuawali dari mana,,
Ketika tasbih mendzikir ayatnya,,
Harus kumulai seperti apa,,?
Ketika pena cinta ukir kisahnya,,

Aku,,
Ingin mengartikan dirinya,,
Lewat syahdu syahadat cinta,,

Aku,,
Ingin tafsirkan setiap salamnya,,
Lewat gema sukma takbir dunia,,
Tak lagi ragu akan rindu,,
Tak lagi bimbang yang akan palsu,,

Karna ku tahu,,
Desiran pasir lamunkan Qolbu,,
Disini aku, Menungumu,,,
Bila engkau telah datang nanti...
Maka Aku akan mengkhitbahmu....Insya Allah,
Bila Memang Engkaulah Muslimah Sejati Itu....
Aamiin Ya Rabb,,

By. JO