Assalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakaatuh
Sahabat2 ku fillah.
Bismillaahir rahmaanir rahiim.
Allah Subhanahu wa Ta'aalaa berfirman yang artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan dari persangkaan
(zhan) karena sesungguhnya sebagian dari persangkaan itu merupakan dosa.”
(Al-Hujurat: 12)
Sahabat2ku yg dirahmati Allah
Berbagai prasangka buruk terhadap orang lain sering kali bersemayam di hati
kita. Sebagian besarnya, tuduhan itu tidak dibangun di atas tanda atau bukti
yang cukup. Sehingga yang terjadi adalah asal tuduh kepada saudaranya.
Buruk sangka kepada orang lain atau yang dalam bahasa Arabnya disebut su`u zhan
mungkin biasa atau bahkan sering hinggap di hati kita. Berbagai prasangka terlintas
di pikiran kita, si A begini, si B begitu, si C demikian, si D demikian dan
demikian. Yang parahnya, terkadang persangkaan kita tiada berdasar dan tidak
beralasan. Memang semata-mata sifat kita suka curiga dan penuh sangka kepada
orang lain, lalu kita membiarkan zhan tersebut bersemayam di dalam hati. Bahkan
kita membicarakan serta menyampaikannya kepada orang lain. Padahal su`u zhan
kepada sesama kaum muslimin tanpa ada alasan/bukti merupakan perkara yang
terlarang. Demikian jelas ayatnya dalam Al-Qur`anil Karim, Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman di atas
Dalam ayat di atas, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan untuk menjauhi
kebanyakan dari prasangka dan tidak mengatakan agar kita menjauhi semua
prasangka. Karena memang prasangka yang dibangun di atas suatu qarinah
(tanda-tanda yang menunjukkan ke arah tersebut) tidaklah terlarang. Hal itu
merupakan tabiat manusia. Bila ia mendapatkan qarinah yang kuat maka timbullah
zhannya, apakah zhan yang baik ataupun yang tidak baik. Yang namanya manusia memang
mau tidak mau akan tunduk menuruti qarinah yang ada. Yang seperti ini tidak
apa-apa. Yang terlarang adalah berprasangka semata-mata tanpa ada qarinah.
Inilah zhan yang diperingatkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
dinyatakan oleh beliau sebagai pembicaraan yang paling dusta. (Syarhu Riyadhis
Shalihin, 3/191)
Sahabat...
Bahayanya Berprasangka Buruk dan Manfaatnya Berprasangka Baik
Tulisan ini al-faqir kirimkan kpd sahabat2ku ingin mengingatkan akan bahaya
prasangka bagi kehidupan kita, dan berharap dalam membagikan sesuatu agar
selalu berprasangka baik.
Sahabat…,
Lahirnya prasangka dalam hati seorang hamba Allah sebenarnya memperlihatkan
kelemahan hamba itu sendiri. Karena racun prasangka bisa merusak nalar
seseorang sehingga tidak mampu berpikir objektif, apa adanya. Hati dan
pikirannya selalu dibayang-bayangi curiga.
Seperti kisah Rasul shallallahu 'alaihi wa Sallam, ketika mendengar laporan
bahwa Usamah bin Zaid tetap memenggal musuh yang telah mengucapkan dua kalimat
syahadat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa Sallam marah dan mengatakan
kepadanya, “mengapa tidak kau belah saja dadanya, sehingga engkau tahu isi hati
dia yang sebenarnya.” ( Al-Hadits )
Mungkin memang benar apa yang ditakutkan oleh sahabat Rasul ini bahwa nantinya
bisa saja si musuh hanya melakukan siasat saja, tapi kita tetap diharamkan
untuk membunuh seseorang yang mengucapkan dua kalimat syahadat selama tidak ada
bukti yang membuat dia pantas untuk dibunuh. Siapa saja orang-orang yang pantas
dibunuh? Saya tidak akan membahas materi takfir di sini. Baik saudaraku,
marilah kita lanjutkan dengan memperhatikan ayat berikut.
" Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu
menyesal atas perbuatanmu itu (QS.49:6)
Saya mengutip ayat di atas hanya ingin mengingatkan bahwa ketika mendapatkan
suatu berita alangkah baiknya periksa dulu dengan teliti kebenaran berita itu
apalagi yang menyangkut keburukan orang lain.
Jadi, jika kita membenci seseorang karena kita mendapatkan berita dari tulisan
orang atau rekaman atau video sekalipun(walaupun video itu benar pada akhirnya)
alangkah baiknya jika kita tidak menyebarkan berita keburukan orang itu pada
orang lain selama masih banyak orang yang menganggap orang itu baik dan memang
tidak terlalu membahayakan. Tapi kita cari tahu kebenarannya pada pihak yang
bersangkutan. Kalau kita jadi saksi langsung? ya silakan bersaksi.
Hati-hatilah dg ucapan kita, bila tdk terbukti kebenarannya maka itu akan
termasuk “ FITNAH “
Firman Allah yg artinya :
…Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) dari pada membunuh…(2:217)
Sebelum kita akhiri tulisan ini, saya akan memberikan tips-tips berprasangka
baik dari Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, begini tipsnya :
* Jika engkau bertemu dengan seseorang, maka yakinilah bahwa dia lebih baik
dari dirimu. Ucapkanlah dalam hatimu:
“Bisa jadi kedudukannya di sisi Allah jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku”
* Jika bertemu dengan anak kecil, maka ucapkanlah (dalam hatimu):
“Anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak
bermaksiat kepada-Nya. Tentu anak ini jauh lebih baik dariku”
* Jika bertemu orang tua, maka ucapkanlah (Dalam hatimu):
“Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, tentu dia lebih baik
dariku”
* Jika bertemu dengan orang yang berilmu, maka ucapkanlah (dalam hatimu):
“Orang ini memperoleh karunia yang tidak akan kuperoleh, mencapai kedudukan yang
tidak akan pernah kucapai, mengetahui apa yang tidak kuketahui, dan dia
mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku”
* Jika bertemu dengan seorang yang bodoh, maka katakanlah (dalam hatimu):
“Orang ini bermaksiat kepada Allah karena dia bodoh (tidak tahu), sedangkan aku
bermaksiat kepada-Nya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu
bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak. Dia tentu lebih baik dariku”
* Jika bertemu dengan orang kafir, maka katakanlah (dalam hatimu):
“Aku tidak tahu bagaimana keadaannya kelak. Bisa jadi di akhir usianya dia
memeluk agama islam dan beramal sholeh, dan bisa jadi di akhir usia, diriku
kufur dan berbuat buruk”
Nah, jika sahabat2ku sudah baca tulisan ini, maka tidak perlu dibaca lagi. Tapi
jika ingin berbagi ilmu dengan yang lain silakan disebarkan.
Terima kasih.
Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari sifat2 tercela / buruk, dan mari
kita selalu berharap agar Allah menghiasi hidup kita dg sifat terpuji dlm
rahmah dan ridha-Nya. Aamiin…
By. Cak JO.>>>>Anak
Betawi
Ya Allah berikan
kekuatan kepada kami yg lemah ini utk menghadapi berbagai ketidakpastian hari
esok. Tunjukkan kepada kami yg kadang lalai, bagaimana cara mensyukuri segala
nikmatMu. Ajari kami artinya kesabaran dan keikhlasan di tengah masalah yg kami
hadapi. Engkaulah pusat dari segala kepastian. Aamiin