Lelah
meraja dipalung jiwa..
Rontakan hati dimimbar lara..
Bersit angan tersenda dibalik celoteh sang murka..
Huyung limbungku tercabik pusaran rasa..
Lolongan memekak diruang sendu..
Hibakan masa pada sangkur rindu..
Terjalin mesra antara duka nan sayu..
Dan hanya kumandang sendu lirih terdengar menghamba waktumu..
Rontakan hati dimimbar lara..
Bersit angan tersenda dibalik celoteh sang murka..
Huyung limbungku tercabik pusaran rasa..
Lolongan memekak diruang sendu..
Hibakan masa pada sangkur rindu..
Terjalin mesra antara duka nan sayu..
Dan hanya kumandang sendu lirih terdengar menghamba waktumu..
ku bentang jarak dan
waktu
aku membuat lukisan rindu serupa gunung batu
kukuh, tegak ke langit biru.
debur ombak, jalan lenggang memanjang
awan putih dan ratusan itik rapi berbaris
tersimpan di sudut dinding berwarna tipis.
selanjutnya aku mulai menerka nerka
rindumu serupa semburat pagi dan senja
cahaya berpendar menyinari semesta
daun daun hijau dan bunga tumbuh beraneka
padi menguning dan laut biru sempurna
dan kau simpan itu dibalik jendela.
di gerakan oleh roda hasrat yang di putar bersama
matahari dan rembulan memantulkan cahaya
lukisan itu akan bertemu di ruang rindu yang sederhana.
di situ ia akan tersimpan abadi.selamanya..
aku membuat lukisan rindu serupa gunung batu
kukuh, tegak ke langit biru.
debur ombak, jalan lenggang memanjang
awan putih dan ratusan itik rapi berbaris
tersimpan di sudut dinding berwarna tipis.
selanjutnya aku mulai menerka nerka
rindumu serupa semburat pagi dan senja
cahaya berpendar menyinari semesta
daun daun hijau dan bunga tumbuh beraneka
padi menguning dan laut biru sempurna
dan kau simpan itu dibalik jendela.
di gerakan oleh roda hasrat yang di putar bersama
matahari dan rembulan memantulkan cahaya
lukisan itu akan bertemu di ruang rindu yang sederhana.
di situ ia akan tersimpan abadi.selamanya..